My Sexy Boo Chapter 5

Title : My Sexy Boo

Author : Nna Cassiopeia Yunjaeyoosumin

Pairing : Yunjae

Genre : GS (Gender Switched), Romance

Leght : 5 of ?

Rating : PG 19

Cast :

- Kim Jae Joong as yeoja(24)

- Jung Yunho as namja ( 26)

- Kim JunSu as yeoja (24)

- Park Yoochun as namja (26)

- Shim Changmin as namja (20)

Other Cast :

- Cha Sun Woo (Baro B1A4)

- Jessica

- Tiffany

- Sunny



~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~



Mungkin ini ff terakhir aku sebelum hiatus panjang sampai bulan april nanti tepatnya abis UN coz saya mau fokus untuk itu dulu. Buat FF The Scary Girl, Wings of Angel, dan 3 atau 2 chapter terakhir My Sexy Boo tetap bakal di lanjutkan kok. Moga gak bosan nunggunya ya..hehe. Makasih bwt semua readersku yang udah mau baca ff gaje begini^^. Oia, do’a kan saya ya lancar semua ujian sebelum UN dan tentunya lulus UN dengan nilai yang baik..hehe

*kebanyakan ngmong,,#ditimpuk readers*



Daripada kelamaan langsung aja ya^^



~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~



Chap 5



Menunggu merupakan kegiatan yang sangat membosankan bagi sebagian orang tetapi adapula yang menganggap itu sebagai hal yang biasa walaupun sudah berjam-jam. Jung Yunho tetap setia menunggu sang kekasih datang, sudah 3 jam berlalu namun ia tetap kukuh menunggu sang kekasih Kim Jaejoong datang menemuinya. Tak terhitung berapa banyak minuman yang mengalir ke tenggorokannya.



“Tuan. Restoran kami sebentar lagi akan tutup”ucap seorang pelayan pada Yunho.



“Ne..sebentar lagi kumohon”pinta Yunho.



Pelayan itu hanya terdiam mulai berfikir sejenak tidak ada salahnya jika membantu seorang pelanggan restorannya.



“Baiklah..tapi jangan terlalu lama tuan karena saya tidak berani jika berhadapan dengan bos”seru pelayan itu. Yunho pun mengangguk serta tak lupa mengucapkan terima kasih untuk pelayan tadi.



‘Boo, apa kau sudah lupa ?..tak apa aku yakin kau pasti akan datang’



***



ChangMin’s House



Yeoja cantik bernama Jaejoong sedang duduk termenung menunggu Changmin yang pergi ke kamarnya sebentar. Jaejoong terus melihat jam dan ponselnya. Entah apa itu, ia merasa seperti melupakan sesuatu yang sangat penting tapi ia tak bisa mengingatnya. Changmin yang baru saja menuruni tangga dan melihat Jaejoong seperti orang yang sedang mencari sesuatu. Apakah ini ada hubungannya dengan Yunho ?. Entahlah, Changmin tak perduli baginya Jaejoong yang berada di dekatnya saja sudah cukup tak perlu memikirkan yang lain.



“Noona”panggil Changmin.



Mendengar suara Changmin yang khas Jaejoong terbangun dari lamunannya dan menatap pria jangkung nan tampan ini.



“Ne. Minnie-ah, bolehkah aku pulang ? ini sudah larut malam”ucap Jaejoong.



“Noona, apa tidak sebaiknya noona menginap di sini apalagi besok hari libur dan sekarang juga sudah larut malam tak baik jika seorang wanita berkeliaran di luar”ujar Changmin. Jaejoong terdiam sejenak memikirkan perkataan Changmin. Tak lama kemudian terdengar rintikkan hujan sehingga Jaejoong terkejut karena ia tak akan bisa pulang jika hujannya sangat deras.



“Bahkan hujan pun tak mengizinkan noona keluar larut malam seperti ini.Bagaimana noona ? pakaian akan kusuruh maidku menyiapkannya dan besok aku sendiri yang mengantarkan noona sampai ke rumah”jelas Changmin, ia berharap Jaejoong mau menerima tawarannya karena ia tak ingin Jaejoong pergi menemui Yunho.



“Baiklah”



***



Pagi ini merupakan pagi yang sangat buruk bagi Jung Yunho ia sedang terbaring lemah di ranjangnya yang empuk dengan selimut yang kenakan untuk memperhangat tubuhnya dari demam yang ia derita sekarang.



“Berapa lama kau sudah menunggu Jaejoong ?”tanya Yoochun yang duduk di sebelah ranjang Yunho. Yoochun yang membawa Yunho pulang ke apartemen. Tak sengaja ketika berjalan-jalan ia melihat Yunho sedang duduk di dekat restoran dengan hujan yang terus turun serta membasahi tubuh Yunho karena ia tak berteduh dengan sigap Yoochun menghampiri Yunho yang sudah pucat masuk ke dalam mobilnya dan pergi menuju apartemen Yunho. Andai saja Yoochun tak datang, mungkin sekarang pun Yunho akan terus menunggu di sana.



“Molla. Aku tak menghitungnya”jawab Yunho sekenanya. Menunggu ditengah hujan bukanlah masalah baginya tetapi Jaejoong. Mengapa ia tak datang ?. Padahal Yunho sudah menantikan hari itu.



“Ne”



‘Sepertinya aku harus menemui Junsu’pikir Yoochun.



***



Tok Tok Tok



Kleek



Begitu pintu terbuka Junsu terkejut melihat Yoochun yang sedang berdiri di depannya sepagi ini. ‘apa ia tak punya kegiatan lain selain berkujung ke rumah orang sepagi ini ?’pikir Junsu.



“apa kau tak mempersilahkan tamu ini untuk masuk ?”tanya Yoochun. Junsu pun mengangguk dengan polosnya dan mempersilahkan Yoochun masuk rumahnya.



“waeyo ?”



“Apa kalian ke rumah Changmin ketika kalian terlambat kemarin ? dan dimana Jaejoong sekarang ?”tanya Yoochun. Junsu terkejut mendengar pertanyaan Yoochun.



“Mengapa kau bertanya seperti itu ?”Junsu tidak menjawab pertanyaan Yoochun melainkan bertanya kembali.



“Jawab saja. Kau tahu Yunho mengajak Jaejoong kencan dan dia menunggu Jaejoong datang entah berapa lamanya sehingga restoran tutup, saat itu juga sedang hujan deras. Andai saja aku tidak melihatnya duduk di dekat restoran itu dengan hujan yang menemaninya, mungkin kondisi Yunho lebih parah dari ini. Apa Jaejoong tak mencintai Yunho lagi ?”Junsu hanya terdiam mendengar perkataan Yoochun. Bahkan, sekedar teh pun tak ia tawarkan pada Yoochun.

“Kkaja kita ke rumah Changmin sekarang, aku yakin ia berada di sana sekarang”ajak Junsu.



End Author POV



***



Jaejoong POV



Kini aku sudah berganti pakaian dan menyiapkan apa saja yang kuperlukan karena aku ingin pulang dan bertemu Yunho. Sehari saja tak bertemu dengannya seperti ada yang kurang dalam hidup ini.



“Ok. Semua sudah siap”



Aku pun keluar dari kamar ini lalu menuruni tangga dan melihat Changmin yang sedang menunggu di ujung tangga.



“Omo..Noona cantik sekali”pujinya. Aku hanya tersenyum menanggapinya.



“Minnie..Noona ingin pu-”



Ting Tong

Ting Tong

Ting Tong



“Siapa sih yang menekan bel tidak sabaran begitu”keluhnya. Changmin meminta izin padaku untuk membuka pintu karena tak satu pun maid yang terlihat apalagi Lee ahjussi sedang sakit tidak mungkin jika beliau keluar kamar hanya untuk membuka pintu. Aku pun mengikuti Changmin, melihat tamu yang membuatku sangat terkejut.



“Ternyata benar kau di sini.Mari pulang ada yang ingin kusampaikan padamu tentang Yunho ini penting”ucap Yoochun dengan raut wajahnya yang sangat serius dan junsu hanya terdiam dan menunduk ke bawah. Apa Yunho sudah mengetahui ini semua ?.



“Cepatlah”sambung Yoochun. Aku hendak meminta izin pada Changmin tapi ia tidak melihatku melainkan menatap Yoochun dengan padangan tak suka sama halnya dengan Yoochun. Ini tak baik..



“Minnie..aku harus pulang, lain kali aku akan ke sini”Changmin menatapku lama dan akhirnya mengangguk tanpa mengeluarkan sepatah kata pun.



Sreek



Aku melihat seperti ada yang menatap kami tapi mungkin saja itu kucing yang berjalan-jalan atau berusaha menangkap tikus, aah sudahlah. Aku pun mengikuti Yoochun dan Junsu masuk ke dalam mobil.



Bruum



Yoochun terlihat aneh hari ini, biasanya ia akan menggoda Junsu tetapi nyatanya tidak. Ada apa ini sebenarnya ?. Aku berinisiatif untuk menanyakannya pada Yoochun.



“Yoochun-ah. Ada apa dengan Yunho ?”tanyaku. Yoochun menghela nafasnya.



“Yunho sakit ia demam tinggi. Apa kau tak merasa melupakan sesuatu dengan Yunho, Jaejoong-aah ?”



Sesuatu dengan Yunho ?. Apa ? apa yang telah kulupakan ? apa ?. Aku memutar kembali memoriku sebelum pergi ke rumah Changmin kemarin. Tapi apa ? aku tak bisa mengingatnya. Ya tuhan, tolonglah hambamu ini. Aku melihat sekilas jam yang berada dalam mobil Yoochun dan mengalihkan padanganku berusaha terus mengingat sesuatu yang telah kulupakan. Tunggu, 08.00 am ? Yunho ?.



“boo..besok kan hari minggu..bagaimana jika kita makan malam bersama ?”

“baiklah..aku setuju”

“aku akan menunggumu di restoran Sky pukul 08.00 pm”

“ne”



Aku melupakan kencan kami ?. Tidak mungkin ini pasti hanya mimpi..ini tidak mungkin.Yunnie..



“Sepertinya kau sudah mengingatnya ?. Kami tak akan mengatakan apapun termasuk kau yang berada di rumah Changmin karena akan memperparah kondisinya”aku menatap Yoochun dan Junsu sekilas. Ingin aku mengucapkan terima kasih pada mereka berdua tapi perkataan Yoochun membuatku mengurungkan niatku.



“Apa kau tidak mencintai Yunho lagi,Kim Jaejoong ?. Pada Malam itu ia tetap duduk di dekat restoran tempat ia berjanji denganmu tetapi dengan mudah kau melupakannya. Ia duduk berjam-jam dengan hujan deras yang turun hanya untuk menunggu kekasihnya datang namun sang kekasih ternyata tak datang. KEKASIH macam apa kau Kim Jaejoong ?”ucap Yoochun dengan menekankan sedikit kata kekasih untuk Jaejoong.



“Yah. Park Yoochun jangan berkata seperti itu!!!”Junsu yang dari tadi diam ikut berbicara. Aku tak mampu membalas perkataan Yoochun. Aku memang kekasih yang payah dan bodoh. Yunnie maafkan aku..



End Jaejoong POV



***



Yoochun POV



Setelah aku memarkirkan mobilku dan menekan tombol pembuka pintu dengan cepat Jaejoong membuka pintu serta menutupnya. Ia semakin cepat berlari menuju sang kekasih berada. Sekilas aku melihat ada buliran air mata di sudut matanya. Aku tahu apa yang dirasakan Jaejoong tapi biarlah dia harus menyelesaikannya.



Tak terasa sekarang aku dan Junsu sudah berada di depan pintu Apartemen Yunho, ketika kami ingin melangkah maju tapi kami mendengar isakan Jaejoong dan mengurungkan niat kami untuk masuk ke dalam. Sebaiknya aku membawa Junsu jalan-jalan saja tidak ada salahnya jika kita memikirkan diri sendiri. Kutarik tangan Junsu membawanya bersamaku namun pemberontakan sedikit kurasakan darinya namun aku tak perduli dan tetap menggenggam tangannya dengan kuat.

“Yoochun..kau mau membawaku kemana ? cepat lepaskan..”perintahnya. Sayangnya perintah itu tak kuhiraukan.



“Yah!! Yoochun-aah”



***



Ia terus cemberut dan menggembungkan kedua pipinya bahkan dari perjalanan menuju ke taman bermain ini, ia tetap tidak menunjukkan wajah senangnya. Apa yang harus kulakukan agar my princess ini tersenyum atau melihatku?. Aah..aku punya ide..



Cup



Dugaanku tepat Junsu memandangku dengan sorotan kemarahannya karena bibir mungilnya telah kukecup. Oow..sepertinya aku harus berlari.. 1 2 3



“JIDAAAT LEBAAAR!!!”teriak Junsu dengan khasnya dan berlari mengejarku. Sambil berlari aku mengatupkan kedua tanganku sebagai tanda permintaan maaf atas kepada semua orang yang berada di sana atas teriakan Junsu yang membuat mereka menutup telinga mereka bahkan ada yang pingsan mendengar teriakannya yang melengking seperti lumba-lumba.

Aku mencoba berjalan seperti biasa lalu mendekat dengan keramaian agar Junsu tak mudah menemukanku. Sepertinya berhasil ia sudah tak terlihat.. Syukurlah..



“Sepertinya kau sudah lelah ya PARK YOOCHUN!!!”



Gleek



Mudah-mudahan ini bukan Junsu, kutolehkan kepalaku ke belakang dan mendapati dirinya sedang melipat kedua tangannya lalu mulai mendekatiku dan tersenyum dihadapanku. Mimpi apa aku semalam melihatnya tersenyum untukku ? tapi..



PLAAK



***



Sakit sekali. Apa ia benar-benar marah padaku ?. Mengajaknya duduk di cafe ini pun tak menghentikan kekesalannya padaku..



“Junsu-aah. Apa kau benar-benar marah padaku ?”tanyaku. Ia tetap tak menjawab pertanyaanku dengan cepat ia menolehkan kepalanya ke kanan. Sombong juga dia. Menarik. Sepertinya aku harus mengubah beberapa rencanaku agar Junsu mengerjarku. Umm..mungkin sedikit eksperimen perlu dilakukan.. kupanggil salah satu pelayan untuk kesini. Dengan sengaja kudekatkan wajahku pada wajah pelayan wanita yang sedang sedikit menunduk di sampingku. Kulihat Junsu menggenggam tangannya sendiri dan mengalihkan padangannya ke arah lain. Ok, aku dapat kesimpulan bahwa ia cemburu.



“Sebaiknya kau mengantarkanku pulang daripada aku melihat sifat playboymu”ucapnya.



“Memangnya kenapa ? Cemburu ?”



“Tidak”



“Baiklah. Aku membawamu kesini untuk bersenang-senang bukan seperti ini. Bagaimana kalau kita mencoba wahana taman bermain ini ?”



“Boleh saja”



***



Dor Dor Dor



“Selamat tuan. Anda penembak yang ulung, ini boneka lumba-lumbanya”ucap penjaga permainan tembak botol bergerak itu.



Junsu sangat senang mendapat boneka lumba-lumbanya dan memeluknya sangat erat. Aku jadi iri pada boneka itu dapat dipeluk dengan su-ie yang imut nan manis. Tak lama kemudian aku membawanya menaiki bianglala dan ia menurut.



Kami pun menaiki bianglala ini dengan posisi aku di depan Junsu. Ia beranjak dari tempat duduknya mendekati kaca untuk melihat pemandangan indah dari atas dan tak lupa ia meletakkan bonekanya di tempat duduk. Aku pun beranjak dari tempat dudukku dan berdiri di belakangnya. Ketika ia ingin menghadapku tiba-tiba saja bianglala ini berguncang pelan membuat Junsu jatuh kepelukanku dengan sigap aku memeluk tubuhnya. Hangat sekali..



Tak sedikitpun kurasakan pembrontakan seperti biasa darinya. Aku menundukkan kepalaku untuk memperdekat jarak wajahku dengannya.



Chu



Ciuman ini sudah tak terelakkan lagi. Aku terus melumat lembut bibir sexy nan mungil ini tanpa kuperkirakan Junsu membalas lumatanku dengan lembut juga. Apakah ini pertanda bahwa ia mencintaiku ?. Semoga saja begitu..



Saranghae



End Yoochun POV



***



Yunho POV



“Yunnie..Maafkan a.aku..hiks..hiks”ucapnya disertai isakan kecil dari bibir ranumnya. Aku ingin marah meluapkan semua tapi tak bisa..aku tak ingin menyakitinya.



“Sudahlah Boojae. Kita bisa berkencan lagi nanti, hentikan tangisanmu nanti wajahmu jelek lagi”aku mengusap air matanya dengan kedua ibu jariku berharap tangisannya reda.



Aku benar-benar jahat telah membuat mata indahnya menjadi sembab. Aku tak ingin menjadi Yunho yang gampang dipengaruhi amarah, aku harus berubah demi Boojae dan untuk diriku sendiri.



“Mian.. Jeongmal mianhae..hiks..hiks..aku telah melup..hiks.pakan janji kita..a..ku ada keperluan yunnie dan ponselku juga rusak”



Kecewa. Tentu saja, aku kecewa tapi mungkin juga keperluan Boojae mendesak, aku harus berfikir positif padanya, sudahlah yang penting ia sekarang berada di sampingku saja sudah lebih dari cukup.



“Sudahlah Boojae.. aku sudah memaafkanmu tanpa diminta apalagi ponselmu juga rusak jadi wajar saja”ucapku menenangkannya. Sebenarnyaaku ingin tahu apa ada sesuatu yang ia sembunyikan dariku ?.Aku hanya menyimpan pertanyaan ini dalam hatiku, bukan saat yang tepat jika aku bertanya padanya sekarang.



Greep



Aku memeluknya,membawanya dalam kehangatanku walaupun tubuhku ini masih sedikit panas. Boojae melepas pelukanku dan bergumam bahwa ia akan menginap di sini malam ini untuk merawatku, sebagai permintaan maafnya. Ia benar-benar sangat polos dan baik..



Chu



Boojae menciumku ?. Tidak, aku tak boleh membiarkannya menciumku untuk sekarang, aku khawatir demam ini akan menular padanya. Aku mendorong sedikit tubuhnya dan seakan tak puas ia menatapku dengan heran.



“nanti kau tertular Boojae. Kalau Yunnie sudah sembuh saja ya”





“aniya. Biar Boojae saja yang demam karena ini juga kesalahan Boojae”ucapnya. Dia ini benar-benar aneh.



“umm..bagaimana kalau Boojae membuatku Yunnie bubur saja, Yunnie belum makan”Boojae mengangguk dan mengecup bibirku sekilas lalu pergi ke dapur. Ada-ada saja tingkahnya.



Bosan juga. Akhirnya aku memutuskan untuk menonton televisi lalu mengambil remote tv di sampingku ketika tv menyala, ada suatu kabar yang membuatku sangat terkejut.



-Sekilas Gosip. Seorang Artis terkenal Kim Jaejoong pagi-pagi sekali sudah berada di rumah aktor ternama Shim Changmin. Apakah mereka mempunyai hubungan khusus ? lalu bagaimana dengan hubungan Kim Jaejoong dengan Jung Yunho ? apakah Jaejoong berselingkuh ataukah ia sudah bosan dengan kekasihnya ?. Hanya ini saja yang dapat kami selidiki untuk selanjutnya tunggu saja Beauty Gossip-



Buru-buru aku mematikan tv-ku. Jadi keperluan yang ia katakan ? ia melupakan janji kami ? hanya karena Changmin ???



PRAANK



“Boojae”



“A..aku”



TBC



Sekarang waktunya komen dan like^^

Yang gak sengaja baca juga tinggalkan jejaknya ya

Bagi yang punya kritik atau saran bilang aja ya

Gamsahamnida^^

1 comments:

  1. demi jidat lebarnya suie.. itu berita gosip memperkeruh suasana ajah..
    /lempar semangka/

    _Ree Cassiopeia B2uty_

    ReplyDelete

 
Share

TVXQ in Fanfiction © 2012 | Template By Jasriman Sukri