My Sexy Boo Chapter 6

Title : My Sexy Boo

Author : Nna Cassiopeia Yunjaeyoosumin

Pairing : Yunjae

Genre : GS (Gender Switched), Romance

Leght : 6 of ?

Rating : PG 19

Cast :

- Kim Jae Joong as yeoja(24)

- Jung Yunho as namja ( 26)

- Kim JunSu as yeoja (24)

- Park Yoochun as namja (26)

- Shim Changmin as namja (20)



Other Cast :



- Cha Sun Woo (Baro B1A4)

- Jessica

- Tiffany

- Sunny



Hai readers^^I'm back^^...ada yang ingat gak ma author ini ma ff ini ? klw ada alhamdulillah ya^^ *syahrini mode on*. Akhirnya saya bisa kembali ke dunia ff setelah berperang dengan soal2 yg menyebalkan. Do’a kan supaya saya lulus dan dpt nilai yang memuaskan.hehe

Ok. Gak usah lama-lama. Langsung aja^^



~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~



Happy reading^^



Chap 5



-Sekilas Gosip. Seorang Artis terkenal Kim Jaejoong pagi-pagi sekali sudah berada di rumah aktor ternama Shim Changmin. Apakah mereka mempunyai hubungan khusus ? lalu bagaimana dengan hubungan Kim Jaejoong dengan Jung Yunho ? apakah Jaejoong berselingkuh ataukah ia sudah bosan dengan kekasihnya ?. Hanya ini saja yang dapat kami selidiki untuk selanjutnya tunggu saja Beauty Gossip-

PRAANK

“Boojae”

“A..aku”

--------



Chap 6



Author POV



“A..aku”



Waktu seakan berhenti sejenak sehingga desiran angin terdengar memecahkan keheningan ini. Jaejoong ingin menjelaskan semuanya tetapi entah kenapa bibirnya terasa kelu sekarang. Tak satu pun kata keluar dari bibir manisnya membuat suasana menjadi hening kembali. Tak lama kemudian namja tampan itu mulai mengeluarkan suaranya.



“Apa benar kau berada semalaman di rumah Changmin, Boojae ?”



Jaejoong hanya mampu menunduk memikirkan jawaban yang akan ia katakan. Jika Jaejoong menjawab iya. Apa Yunho akan memaafkannya ? apalagi Yunho demam tinggi begini karena menunggui Jaejoong semalaman. Jika Jaejoong menjawab tidak itu lebih memperburuk keadaan sekarang ini. Dengan segenap keberaniannya Jaejoong akan menjelaskan semuanya dengan jujur dan menerima semua akibat atas kebohongannya selama ini. Jaejoong mulai mengangkat kepalanya dan menatap mata tajam milik kekasihnya.



“ne. Mi-mian..Yunnie..aku membohongimu selama ini..a..aku punya alasan untuk i..ini”sambil menahan isak tangisnya Jaejoong terus saja berbicara sehingga membuat Yunho terkejut akan jawaban kekasihnya.



“...”



Yunho hanya terdiam mendengar jawaban Jaejoong. Perasaannya kini bercampur aduk, rasa marah, benci, kecewa, semua menjadi satu tapi ia menahan segala luapan perasaannya demi mendengar alasan Jaejoong. Ia sangat berharap bahwa alasan Jaejoong selanjutnya tidak akan memperparah perasaannya.



“Aku ke rumah Changmin untuk meminta maaf padanya karena aku, Yunnie dan Changmin berkelahi..aku berfikir untuk menemuinya secara langsung tanpa sepengetahuan Yunnie karena Yunnie pasti akan melarangku untuk kesana. Sejak itu juga aku merawat Changmin. Malam itu-”



“Jadi selama ini kau merawatnya ? hingga melupakan pekerjaanmu bahkan kencan kita hanya karena seorang SHIM CHANGMIN!!”potong Yunho dengan sedikit menekankan nama Changmin. Kemarahannya mulai tampak sekarang dengan wajah yang memerah menahan amarah sembari mengepalkan sebelah tangannya lalu memejamkan matanya sejenak untuk meredakan emosinya yang ingin memuncak.



“Aniya..hiks..mianhae Yu..Yunnie..pada saat i..tu hujan sedang de..deras..hiks dan Changmin me-”Jaejoong tak mampu menahan isakannya lebih dari ini.



Dengan pasti Yunho beranjak dari kasurnya lalu mengambil jaketnya yang berada digantung di dekat daun pintu.Yunho pergi begitu saja meninggalkan Jaejoong yang sedang menangis pilu.



BRAAK



Ketika pintu itu tertutup. Tubuh Jaejoong terjatuh di lantai sembari terus menangis mengingat perbuatannya kepada Yunho.



“Mi..Mianhae Yunnie”



-End Author POV-



Yunho POV



Aku tak tahu apa yang harus kulakukan selanjutnya.Sekarang aku hanya duduk di depan sungai han yang indah. Kenyataan ini seolah mimpi buruk untukku. Mendengar jawabannya membuat hatiku perih apalagi setelah mengetahui alasan mengapa ia tak pergi ketika kecan kami. Dan ini hanya karena seorang Shim Changmin.

Jae, apakah kau mulai mencintainya sehingga melupakanku ???



Berbagai pertanyaan mucul dikepalaku. Apa yang harus kulakukan sekarang ?. Kupejamkan kedua mataku secara perlahan dan terus saja bayangan tentang tadi berputar kembali. Andaikan seorang Shim Changmin tidak pernah muncul dikehidupanku dan Jaejoong mungkin hal ini tak perlu terjadi tapi yaa.. aku terlalu banyak berkhayal itu tidak mungkin karena semuanya sudah terjadi. Apa yang harus kulakukan ? aku sangat mencintainya..



Tolong siapa saja bantu aku memperbaiki hubunganku dan Jaejoong. Yoochun. Entah mengapa namanya tiba-tiba muncul begitu saja dikepalaku. Mungkin dia bisa membantuku tapi aku sudah banyak merepotkannya sebelum ini. Hmm, sebaiknya aku harus menyelesaikan ini semua dengan caraku. Aku mengambil ponsel dan mengirimkan pesan untuk Yoochun dan Jaejoong. Semoga mereka mengerti terutama Boojae...



-End Yunho POV-



*****



Jaejoong POV



Ugh.. Sepertinya aku ketiduran disini. Yunnie ? eodiga ?. aku melihat ponselku yang menerima sebuah pesan masuk dari Yunnie, dengan tak sabaran aku membacanya.



From : My Lovely Yunnie



Mian..jika aku membentakmu semalam. Aku tak tahu apa yang harus kukatakan padamu jika kita bertemu dan aku pergi sebentar untuk menenangkan diriku mungkin akan memakan waktu yang lama tapi aku harap kau mau menunggu..



Tes Tes Tes



Yunnie.. Mian..Mianhae..aku ti-tidak bermaksud membuatmu terluka..Mianhae.



Tok Tok Tok



Ahh.ada orang sebaiknya aku mencuci muka jangan sampai ada orang yang melihatku seperti ini.

*

*

*

*



Kleek



“Junsu”



“Omoo.. Jaejoong. Wae ? apa kau menangis ? matamu sembab. Ayo ceritakan padaku ada apa kemana Yunho?”pertanyaan demi pertanyaan terus saja Junsu tanyakan padaku tanpa jeda. Aku tersenyum melihatnya seperti namun tak dapat dipungkiri aku masih memikirkan Yunnie..



“Masuklah.. tidak baik jika berbicara disini”ucapku sembari mempersilahkan Junsu masuk.



Baru saja duduk di sofa empuk ini..ia langsung menatapku meminta jawaban atas pertanyaannya beruntun tadi. Sepertinya aku harus menjawab.



“Yunnie sudah mengetahui semuanya”



Junsu mebelakakan matanya dengan tangan yang menutupi mulut. Dia terkejut. Aku hanya mampu menengadahkan kepalaku ke langit-langit ruangan ini untuk menahan air mataku yang ingin mengalir.



“Lalu apa yang Yunho katakan ?”



“Yu-“aku tidak bisa menjawab pertanyaan Junsu. Bibir ini kelu, suaraku pun tak bisa keluar. Aku hanya menutup wajahku menahan tangisan ini. Junsu beranjak memeluku. Junsu tidak lagi menyuruhku menjawab pertanyaannya, ia memeluku dengan tubuh yang bergetar pula. Ia menangis ?



“Mi-mianhae Jaejoong-aah. Aku jadi i.ikut menangis.hiks..aku juga tidak tahu mengapa, aku tidak sanggup melihatmu se..seperti ini..hiks”



Gomawo Junsu-aah. Apa kalian tahu ? aku sangat bahagia mempunyai sahabat seperti Junsu. Ia sangat mengerti tentang diriku selain Orangtua-ku dan Yunnie..



***



Kini kami sudah duduk di depan meja makan tetapi aku tak mempunyai selera makan sedikitpun. Pikiranku saat ini hanya pada Yunnie. Air mata ini mengalir begitu saja. Aku tak dapat memberhentikannya. Junsu buru-buru mengambilkan tissu untukku dan mengelap air mataku yang mengalir tanpa henti.



“Jae..sudah aku mohon jangan menangis. Ia pasti tidak akan senang jika melihatmu seperti ini yang harus kita lakukan hanya mempercayainya dan menunggu”



Ya.. kata-kata Junsu benar. Aku tidak boleh menangis lagi, aku akan menunggu Yunnie sampai kapan pun.



End Jae POV



Junsu POV



Aku tidak sanggup melihatnya seperti ini. Wajahnya yang ceria kini tidak ada lagi. Senyumnya yang indah pun sudah menghilang. Sebenarnya, aku sudah mengetahui Yunho pergi dari Yoochun tapi ia juga tidak tahu keberadaan Yunho.

Awalnya aku hanya ingin menemui Jaejoong saja dan berharap ia tidak akan seperti ini.



Yunho.. Cepatlah kembali.. jangan biarkan ia menangis seperti ini..



Setelah melihatnya sedikit tegar. Aku pun meminta izin untuk pulang pada Jaejoong dan ia mengizinkannya. Aku tidak benar-benar pulang ke rumahku tetapi aku pergi ke rumah dalang dari masalah ini semua. Shim Changmin.



*****



Tak perlu waktu yang lama. Kini aku sudah berdiri di depan pintu mewah ini. Semoga saja ia ada. Aku pun menekan bel yang tersedia di samping pintu.



Ting Tong



Ting Tong



Kleek



“ada yang bisa saya bantu nona ?”



Ah, aku ingat dia pelayan kepercayaan Changmin. Segera saja aku mengatakan tujuanku untuk bertemu Changmin. Ahjussi itu pun mengangguk dan mempersilahkanku masuk lalu mengatarkanku ke ruang tamu. Setelah itu, aku duduk menunggu Changmin turun karena Ahjussi itu sedang memanggilnya.



Changmin mulai menuruni anak tangga dan bergerak menghampiriku. Walaupun ia sekarang terlihat tampan dengan kaos hijau dan celana panjang berwarna putih tapi aku sama sekali tak tertarik dengannya. Aku sangat ingin menghajarnya saat ini tapi itu tak mungkin, aku juga tahu tata krama.



“ada apa kau kesini ? umm, apa Jaejoong noona tidak ikut denganmu ?”tanyanya. Ia menempatkan dirinya duduk di depanku dan menatapku.



“Ia tidak ikut kesini. Changmin-ssi, ada yang ingin kubicarakan padamu. Bisakah kita ke tempat lain ?”Aku tak mungkin membicarakan hal ini di sini karena beberapa maidnya sedang membersihkan tempat yang tak jauh dari sini.



“Umm, baiklah. Kita bicara saja di taman”ucapnya. Aku pun bergerak mengikuti arah taman yang ia katakan padaku.

*

*

*

*



“Sekarang apa yang ingin kau katakan ? apa ini tentang Jaejoong noona ?”



“Ya. Aku minta kau menjauhinya mulai dari detik ini”aku menatapnya tajam. Seolah ia tak takut dengan tatapanku, ia tersenyum mengejek. Aku yakin ia tidak akan mau tapi tidak ada salahnya kan jika aku berusaha ?



“AKU TIDAK MAU. Apalagi ini bukan urusanmu. Terserah aku ingin mendekati Jaejoong noona atau tidak, itu urusanku”diluar dugaanku ia sangat keras kepala.



“Kau menghancurkan hidupnya. Kau membuatnya terpuruk sekarang Shim Changmin. Kau membuat hubungan cintanya berantakan dan mungkin saja ia akan membunuh dirinya sendiri. Ini semua karena KAU!!”tunjukku padanya. Ia sama sekali tidak mengindahkan perkataanku sedikitpun. Ia kembali tersenyum.



“Baguslah. Jadi, apa sekarang mereka sudah putus ?. aku kasihan pada Jaejoong noona, ia terlalu baik untuk seorang seperti Jung Yunho. Ia pasti membuat Jaejoong noona menderita dengan perlakuannya yang kasar.. Aku akan merebut Jaejoong noona dengan caraku.. akan kubuat ia bahagia selamanya dan-”



PLAAK



Aku menamparnya. Aku sudah tidak sanggup mendengar perkataannya seolah-olah ia memang berniat ingin menghancurkan hubungan Jaejoong.



“Aku tidak segan-segan berbuat lebih dari ini. Jangan harap kau bisa membuat hubungan Jaejoong dan Yunho hancur selama ada aku. Jauhi Jaejoong mulai detik ini..jangan pernah memperlihatkan wajahmu di depanku atau Jaejoong. Ingat itu !!!”



Aku pun beranjak pergi untuk keluar dari tempat sialan ini. Aku pasti tidak dapat menahan amarahku jika berlama-lama di sini jadi kuputuskan untuk pulang saja.



****



Tiiit Tiit



Hmm, mobil ini kan ?



“Sedang apa kau di sini ?”tanya pria berpipi chubby dengan jidatnya yang lebar. Kalian pasti tahu kan? Ya, Park Yoochun.



“Bukan urusanmu”ketusku. Ia heran melihatku bersikap seperti ini. Tapi ia tak mempermasalahkannya, ia menyuruhku masuk ke mobilnya sepertinya kami akan pergi ke suatu tempat. Aku menurutinya dan masuk ke mobil miliknya. Aku ingin menenangkan diri sejenak.



Selama dalam perjalanan ia hanya diam dan terkadang tersenyum sendiri. Aku jadi bergidik melihatnya seperti itu. Kutolehkan kepalaku ke jedela di sampingku. Wah, pemandangannya indah.. Sebenarnya ia mau membawaku kemana ?. Setelah beberapa menit. Ia turun dan membukakan pintu untukku.



Aku tak percaya apa yang kulihat sekarang ? aku berdiri di bukit indah ini dan melihat di depanku Cafe yang dikelilingi bunga warna kuning cerah setinggi lutut manusia dan pagar yang berwarna putih yang memperindah tempat ini. Omoo, aku baru menyadari nama cafe ini ditulisan atas. I LOVE JUNSU.



“Apa kau menyukainya ?. Mian, jika ini terlalu kekanak-kanakan tapi entah mengapa melihat sikapmu beberapa hari yang lalu aku jadi berpikir ini konsep yang bagus. Seperti nama Cafe ini Junsu-aah. Aku mencintaimu. Apa kau mau jadi kekasihku lalu pendamping hidupku selamanya?”Aku menatapnya.



Aku tak mampu berkata-kata ini terlalu indah. Rasanya hati ini ingin segera melompat mendengar perkataannya. Aku pun mengangguk. Aku tak akan mengelak lagi bahwa aku mencintainya. Sejak di taman bermain tempo hari yang lalu aku sangat marah jika ia melirik yeoja lain selain aku. Mungkin egois namun inilah kenyataannya.. Ia selalu memperlakukan ku lembut bagai seorang princess. Tanpa ku sadari aku mencintainya.



Yoochun langsung memelukku dengan erat. Dia menatapku sebentar dan mendekatkan wajahku dengannya, spontan aku memejamkan mataku. Aku merasakan bibirnya sudah berada di bibirku. Ia melumat bibirku dengan lembut dan aku mulai membalasnya. Aku menyukainya. Ani, aku sangat mencintai Park Yoochun.



END Junsu POV



*****



Author POV



Sejak kepergian Yunho keadaan Jaejoong sangat buruk. Ia terus berdiam di kamarnya sembari memeluk foto kekasih yang sangat ia cintai,Jung Yunho. Buliran air mata terus mengalir di kedua pipinya yang sudah tak merona seperti biasanya. Jaejoong hanyalah gadis biasa yang menginginkan sebuah kebahagiaan tapi kebahagiaan itu perlahan memudar karena perbuatannya yang berawal baik namun banyak membuat kesalahpahaman bagi setiap orang terdekatnya.



Jaejoong terus memeluk foto Yunho dengan sangat erat, rambut yang berantakan tidak ia perdulikan. Kamar yang sangat bersih kini tiada. Barang-barang berserakan disetiap sudut kamar maupun apartemen. Jaejoong yang tipikal seorang yang tidak suka kotor tampaknya tidak ada lagi, ia tidak memerdulikan apapun disekitarnya. Hanya ada seseorang yang memenuhi pikirannya saat ini Jung Yunho.



Ia menangis tersedu-sedu seorang diri mengingat kenangannya yang indah bersama Yunho. Yunho yang suka menggodanya, Yunho yang pervert, Yunho yang sangat perhatian dan Yunho yang mencintainya betapa bodohnya Jaejoong menyiakan seseorang yang sangat mencintainya dan dicintainya. Perasaan bersalah mulai menghantui Jaejoong di setiap waktu. Ia hanya dapat menangis, menjerit dan melempar semua barang yang berada di sana. Mata bulat yang indah itu kini membengkak dan menatap sekeliling kamar tempat ia dan Yunho bercanda dan melakukan sesuatu dengan Yunho.



Jaejoong melihat sebuah pisau tergeletak di lantai. Jaejoong beranjak mendekati pisau itu, ia membungkukan badannya mengambil pisau lalu mengenggamnya. Entah apa yang ia pikirkan, Jaejoong mulai mengenggam pisau dengan sebelah tangannya dan menggerakkan pisau itu mendekati tangannya yang sebelah lagi. Ketika pisau itu sudah tepat berada di urat nadinya ia mulai menggores-goreskan pisau tajam itu. Darah segar mulai menetes di lantai dan mengalir di sisi tangan putih itu seketika itu Jaejoong jatuh ke lantai dengan posisi menyamping menatap tangannya yang sudah berlumuran darah yang juga sudah menempel di karpet itu dan matanya sudah terpejam.



BRAAAK



“JAEJOONG”



Junsu menemukan Jaejoong dalam keadaan tak sadarkan diri dengan darah yang mengalir di tangannya. Junsu sudah mengetuk pintu dari tadi namun tak ada sahutan dari Jaejoong. Junsu yang saat itu sedang berkerja mulai merasakaan perasaan cemas mengenai Jaejoong. Setelah perkerjaannya selesai ia langsung pergi menuju apartemen Yunho karena Jaejoong masih di sana. Junsu mengetuk dengan keras namun tak ada sahutan dari dalam, ia memutuskan untuk memakai kunci candangan yang ia pinta pada Yoochun.



Kleek



Ketika pintu terbuka Junsu berlari kecil memasuki apartemen mewah itu namun bertapa terkejutnya Junsu yang melihat pintu kamar Yunho terbuka dan menampakkan Jaejoong tergeletak tak sadarkan diri dengan darah yang sangat banyak di tangan dan sisi kanannya. Junsu menangis dan berlari ke arah Jaejoong. Ia mengguncang bahu Jaejoong tapi tidak ada reaksi. Junsu mengambil ponselnya menelepon Yoochun dan ambulan.



“Jaejoong.. jangan seperti ini..hiks..Yunho kembalilah..aku mohon cepatlah kembali..hiks”batin Junsu. Tak lama kemudian terdengar sirine ambulan. Yoochun dan beberapa petugas rumah sakit membawa Jaejoong ke rumah sakit. Yoochun dan Junsu pun pergi ke rumah sakit menemani Jaejoong di sana.



***



Beberapa hari kemudian



Jaejoong masih saja berdiam tak mau makan sedikitpun walaupun Junsu menyuapinya. Air mata itu sudah tidak terlihat lagi tapi pandangan mata Jaejoong seolah memberikan kesan bahwa sinar kehidupan sudah tak ada lagi di matanya yang indah. Jaejoong menatap lurus ke depan dan tak bebicara dengan seorang pun termasuk Junsu. Junsu tak sanggup melihat Jaejoong seperti ini. Ia keluar sebentar menumpahkan segala keluh kesahnya melalui air mata yang sudah menyeruak ingin keluar.



Tanpa sepengetahuan Junsu. Yoochun datang ke apartemen membawa seseorang yang pasti sangat dibenci Junsu maupun Yunho. Seseorang itu adalah Shim Changmin.



“apa kau puas melihatnya seperti ini ?”tanya Yoochun pada Changmin yang terdiam memperhatikan Jaejoong seperti mayat hidup. Mereka berdua mengintip Jaejoong dari sela-sela pintu yang terbuka.



“...”



“kau pikir ini salah siapa ? membuat dia seperti ini ? jadi ini yang membuatmu bahagia melihat Jaejoong yang seperti ini yang membuatmu bahagia ?. Kau ingin menghancurkan hubungan mereka dan kau berhasil tapi kau tak menyadari dampaknya Shim Changmin-ssi. Yunho adalah seseorang yang sangat Jaejoong cintai. Separuh jiwa Jaejoong adalah Yunho. Apapun yang kau perbuat tak akan bisa membuat Jaejoong berpaling karena kekuatan cinta mereka sangat besar dan tulus”ujar Yoochun dengan tatapan dinginnya.



“...”



Changmin hanya terdiam. Tak dapat membalas semua perkataan Yoochun. Wajah menyesal mulai tampak di wajah seorang Shim Changmin.



“Mau apa kau ke sini ? ingin membuat Jaejoong bahagia ? bahagia seperti yang kau maksudkan,hah ?”Junsu yang baru saja keluar dari toilet melihat Changmin di apartemen ini membuat amarahnya memuncak.



Yoochun menahan Junsu yang ingin memukul Changmin. Junsu terus memberontak namun Yoochun mencegahnya dan berkata pada Changmin untuk pergi. Changmin pun melangkahkan kakinya keluar dari apartemen Yunho. Sesampainya di rumah, Changmin disambut oleh wartawan gosip yang sudah menungguinya sejak kepergiannya ke apartemen Yunho dan sialnya wartawan gosip itu mengetahuinya sehingga berbagai pertanyaan terus terlontar tetapi tak ada satupun yang ia tanggapin. Ketika ia memegang knop pintu, ada satu pertanyaan yang membuat ia tertarik.



“Kami mendengar Kim Jaejoong sedang sakit ? apakah benar ? oh..tidak-tidak bukan sakit tetapi depresi atau lebih tepat G-I-L-A..apa anda sudah menjenguk Jaejoong-ssi ? karena apa ia sampai gila Changmin-ssi ? apakah ia gila karena Yunho memutuskannya ? dan ap-”



BRUGH



Changmin mendorong wartawan yang bernama Tiffany ke lantai dan merusak beberapa kamera yang menyorotnya.



“Jangan pernah mengatakan omong kosong. Jaejoong noona tidak gila dan dia tidak pernah putus dengan Jung Yunho”Setelah mengatakan itu Changmin pun masuk ke dalam rumahnya dan para wartawan diusir oleh penjaga keamanan.



***



Seorang namja tampan berdiri di depan pintu yang sudah lama ia tempati. Tangan itu mengetuk pintu dengan sedikit keras dan senyuman khasnya mulai terpampang di wajah tampannya yang kecil namun tegas.



KLEK



“KAU..”



End Author POV



TBC



Yuup seperti biasa.. silahkan RCL^^

Yang gak sengaja baca juga tinggalkan jejak ya^^

Bagi yang punya kritik dan saran dikomen aja ya..

Gamsahamida^^

1 comments:

 
Share

TVXQ in Fanfiction © 2012 | Template By Jasriman Sukri